Jumat, 25 Maret 2011

kisah nabi adam

0 komentar

Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya,menciptakan langit dengan mataharinya,bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhuatiran Para Malaikat.

Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari.Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih,bertahmid,melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

Allah berfirman,menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna



Iblis Membangkang.

Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.

Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."
Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah." 


Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.

Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:
"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan." 

Adam Menghuni Syurga.

Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi."Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini." 

Iblis Mulai Beraksi.

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.

Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami." 

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.

Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.

Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan."

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. 

Kisah Adam dalam Al-Quran.

Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25 


Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.

Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.

Selasa, 15 Maret 2011

Juraiz dan Ibunya

0 komentar
Juraiz dan Ibunya

 
       Juraiz adalah seorang Pemuda yang taat beribadah dan hampir seluruh waktunya dihabiskan di masjid hingga sudah masyhur keseluruh negeri jika beliau ini adalah orang yang alim.
Suatu ketika Allah SWT mengujinya, tatkala Juraiz sedang melaksanakan sholat sunah, ibunya mencari dan memanggil Juraiz, dalam keadaan sedang sholat dan mendengar suara ibunya memanggil maka fikiran Juraiz bimbang antara membatalkan sholat untuk menjawab panggilan ibunya ataukah meneruskan sholat sunahnya. Ternyata Juraiz memilih untuk meneruskan sholat sunahnya dulu dan ibunya tetap memanggil dari luar masjid dan tidak tahu kalau Juraiz sedang sholat. Ibunya mengira jika Juraiz tidak mau menyambut panggilannya hingga terlontarlah doa dari mulut seorang ibu yang sangat dicintai Juraiz ini "Ya Allah, jangan matikan Juraiz hingga ia menemui seorang yang berperangai buruk", dan ternyata disaat-saat seperti itu do'anya seorang ibu tetap makbul terhadap anaknya.
Beberapa hari setelah itu, datanglah seorang perempuan yang cantik menghadap Juraiz dan mengajak beliau untuk berzina, Alhamdulillah setelah berjuang sekian lama ternyata Iman Juraiz tetap menang, beliau menolak untuk melaksanakan perbuatan itu hingga perempuan itu pergi sambil menahan malu, selesai? Belum. Ternyata perempuan itu tetap berusaha untuk merusak nama Juraiz dan dia pergi ke gurun tempat orang menggembala kambing dan disana dia menemui seorang penggembala sembari mengutarakan niatnya dan merekapun berzina ditempat itu.
Singkat cerita, perempuan itupun hamil dan dia terus mengasingkan diri hingga perut buncitnya kelihatan besar. Beberapa bulan kemudian perempuan itupun kembali ke kampung dan dia mengumpulkan orang banyak sembari berkata bahwa dia sudah berhasil membujuk Juraiz untuk berzina hingga sekarang perutnya sudah buncit dan sebentar lagi ia akan melahirkan anak Juraiz. Sepontan orang banyak menyoraki Juraiz yang selama ini diketahui seorang yang alim dan ternyata adalah seorang pezina, namun Juraiz tetap menolak dan berkata bahwa bukan dia yang menghamili perempuan itu, namun orang lain tetap tidak percaya hingga akhirnya Juraiz berkata "Sebaiknya begini saja, kita tunggu sampai dia melahirkan dan nanti kita tanya kepada anaknya siapa bapaknya", meski kedengarannya kurang masuk akal namun akhirnya hadirin setuju dengan perkataan Juraiz.
Ketika perempuan itu sudah melahirkan, kembali dikumpulkan orang banyak di tanah lapang dan Juraiz pun datang menghampiri perempuan itu sembari bertanya kepada anaknya siapa sebenarnya bapaknya, Allah SWT menunjukkan kekuasaannya dan ternyata anak itu bisa menjawab dan berkata "Bukanlah Juraiz bapak saya, tetapi ibu saya berzina dengan seorang penggembala kambing yang ada di kampung anu".

sang pencerah

0 komentar
SANG PENCERAH



Dok. MVP          Masih dalam keribetan libur Lebaran, seorang rekan sempat-sempatnya mengirim SMS sampai 11 kali hanya untuk satu pertanyaan: “Sudah lihat film Sang Pencerah? Nonton deh! Kok menurutku sah-sah saja kalau si santri di situ bisa siapa saja; gak harus sebagai KH Ahmad Dahlan, maksudnya. Hanung mau bicara apa sih sebetulnya...?”
Bahasa senada, agaknya, akan bisa muncul di mana-mana. Namun, tentu, yang berbeda nada bisa jadi juga akan sama banyaknya.Toh, Hanung (Bramantio) – si sutradara yang, agaknya, makin tahu ada “tambang emas tersembunyi” di film-film religi setelah ia sukses menggarap “Ayat-ayat Cinta” tempo hari – dalam wawancara di sebuah stasiun TV, sudah lebih dulu mewanti-wanti, bahwa “Sang Pencerah” bukanlah biografi utuh KH Ahmad Dahlah, tokoh pendiri perkumpulan Muhammadyah itu. “Sang Pencerah” (seperti tagline-nya: “Cerita Tentang KH Ahmad Dahlan”) hanyalah cuplikan, atau potongan, atau sepenggal jejak langkah KH Ahmad Dahlan saat memuliakan umat di Kauman, Yogyakarta, dalam menegakkan syariat Islam yang, menurutnya, benar.
Hanung, memang, mengaku “tak berani” melangkah terlalu jauh. Ini soal agama, tokoh agama, dan perkumpulan agama yang (kini) telah diikuti jutaan umat di Indonesia. Akan ada banyak persinggungan di situ, gesekan, pro-kontra, yang akan langsung melibas “Sang Pencerah” ke dalam kajian yang tak populis – bukan lagi semata film yang notabene harus menghibur dan mendidik.Dok. MVPDok. MVP
Apalagi literatur tentang KH Amad Dahlan (1868-1923) tak terlalu banyak didapat. Kalaupun ada, dan harus dituangkan seluruhnya dalam film, belum tentu data dan fakta itu akan membantu menebalkan ketokohan Ahmad Dahlan sebagai panutan. (Data bahwa KH Ahmad Dahlan pernah menikahi lima wanita; atau fakta kedekatannya dengan berbagai tokoh beda agama hingga membuat Dahlan tak pernah ragu keluar-masuk gereja dengan pakaian haji, mungkin malah akan menjadi kontra-produktif jika divisualkan).
Jadi, Hanung – di bawah bendera PT Multivision Plus (MVP), perusahaan terkemuka yang tak pernah malu-malu memastikan setiap produk filmnya sebagai “karya industri” – sah pula memilih jalan aman. Toh, saat memulai dan mengakhiri “Sang Pencerah”, mereka selalu berkonsultasi dan mendapat dukungan penuh dari PP Muhammadiyah.
Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah itu, bahkan sudah menonton “Sang Pencerah” enam kali, dan tak ada komplain. Wapres Budiono malah berkomentar, "Filmnya memiliki kombinasi hiburan dan pesan yang tepat." Nah, kurang apa lagi?
Tapi, SMS rekan di penghujung libur Lebaran itu bersikeras: “Saya gak yakin perjuangan KH Ahmad Dahlan sedangkal itu! Beliau tokoh hebat; tapi Hanung justru menggampangkan. Hanung dan MPV hanya ingin menjual film yang dari awal sudah mereka prediksi akan menarik jutaan pengikut Muhammadyah berbodong-bondong memenuhi bioskop!”
Haiya, apakah itu salah? Itu strategi bisnis yang justru jitu, kan? Itulah “kerja industri” yang dari awal mereka maksudkan.
Dok. MVPDok. MVPTapi, menggampangkan, eh? Nanti dulu. Di “Sang Pencerah”, terlihat gamblang  bagaimana Dahlan mempresentasikan secara ilmiah (dan susah-payah) bahwa kiblat yang selama ini dijadikan arah shalat kaumnya keliru menghadap. Dahlan, dengan kehalusan tutur kata dan kecerdasannya, mampu “mengislamkan” murid-murid di sekolah bentukan Belanda di Yogyakarta.
Atas semua itu, ia dijuluki kyai kafir oleh sesama pemuka agama setempat, langgarnya dirobohkan massa, bahkan Dahlan sempat hendak menyerah dan membawa keluarganya pergi dari Kauman karena merasa tak sanggup lagi menegakkan syariat Islam di hadapan kaumnya. Seperti rasulnya, Muhamamad SAW, Dahlan ternyata manusia biasa yang bisa merasakan pedih, putus asa, hilang harapan saat melakukan syiar agama – sebelum akhirnya bangkit kembali setelah meyakini apa yang ia lakukan benar di jalan Illahi.
Detail-detail itu cukup tampak terungkap. Ada sebab-akibat, meski hanya seputar lokal. Kalau saja digambarkan juga pada siapa dan seperti apa persisnya Dahlan berguru selama dua kali naik haji (ia menghabiskan hampir sepuluh tahun di tanah suci waktu itu), atau pergulatan bathin dan pikirannya yang lebih intens ketika kecil, pasti penonton akan lebih paham mengapa Dahlan bisa mengkaji agama tidak melulu dengan hati, tapi juga akal dan logika (ia mencuri sesajen di bawah pohon beringin tua yang dipersembahkan penduduk kampung untuk memperoleh berkah dari Tuhan, kemudian membagi-bagikannya pada orang miskin, karena meyakini Allah Maha Tahu dan Maha Mendengar doa setiap umat-Nya meski tanpa sesajen – nah, dari mana pemikiran seperti itu ada padanya?).
Namun, dalam durasi nyaris dua jam, Hanung sudah memutuskan tak ingin memperpanjang urusan pernak-pernik itu; dan seperti membiarkan setiap pemeran menginterprestasi sendiri apa yang dimaui skenario dan apa yang seharusnya benar-benar terjadi di kehidupan Dahlan sesungguhnya. Pada titik inilah keliaran fantasi dan imajinasi penonton seakan dibetot-betot ke sana-sini: kadang masuk ke kehidupan Kauman yang kental di awal 1900-an, lalu mendadak dihentakkan ke masa kini saat para pelakon yang seharusnya berperilaku bak penduduk Jawa tempo doeloe tahu-tahu berbicara dengan dialek cespleng bak di sinetron-sinetron yang kian intens bergentayangan di televisi.Dok. MVPDok. MVP
Maka, SMS si rekan yang mengganggu libur Lebaran itu kembali protes: “Mosok Hanung memaksakan Zaskia Mecca, isterinya itu, jadi Walidah, isteri KH Ahmad Dahlan! Yang bener aja! Juga ada Ihsan “Indonesia Idol” sebagai Ahmad Dahlan remaja, terus Giring “Nidji”, Joshua yang dulu penyanyi cilik itu, plus seabrek bintang sinetron! Mereka disuruh bertarung akting sama Slamet Rahardjo, Ikranegara, Sudjiwo Tedjo! Halah, halah.... Lukman Sardi pun, yang katanya udah dikesting abis-abisan, tetep aja kedodoran memerankan KH Ahmad Dahlan yang seharusnya berkharisma, dan santun, dan cerdas....”
Ah ya, jadi di situ mungkin masalahnya, dan bukan soal baru, pasti. Tapi, kita memang belum punya aktor macam Ben Kinsley yang langsung dapat Oscar begitu main sebagai Gandhi, dan sayang saja cuma ada satu Christine Hakim yang bisa total menyublim sebagai Tjoet Nyak Dhien dahulukala, atau Deddy Mizwar di Nagabonar (Seri 1), atau El Manik di November 1828....
Tapi, mosok iya sih cuma gara-gara itu terus rusak susu sebelanga? Dan, SMS si rekan di penghujung Lebaran itu langsung menyalak: ”Bukan begitu. Kita nonton Sang Pencerah biar dapat pencerahan, kan? Bukan pencurhatan?”
Halah, silakan nonton kalau begitu, lalu curhatlah sepuasnya....

Sabtu, 12 Maret 2011

PRASEJARAH

0 komentar

Prasejarah

Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara) merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng EurasiaLempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik (lihat artikel Geologi Indonesia). Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, hanya 10.000 tahun yang lalu.
Replika tempurung kepala manusia Jawa yang pertama kali ditemukan di Sangiran
Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni pertama adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang BuaFlores, membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]
Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 50.000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia.[3] Mereka, yang berciri rasial berkulit gelap dan berambut ikal rapat (Negroid), menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua) sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum). Gelombang pendatang berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum datang secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina Selatan melaluiFormosa dan Filipina membawa kultur beliung persegi (kebudayaan Dongson). Proses migrasi ini merupakan bagian dari pendudukan Pasifik. Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini cenderung ke arah barat, mendesak penduduk awal ke arah timur atau berkawin campur dengan penduduk setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknikpertanian, termasuk bercocok tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan perunggu danbesi, teknik tenun ikat, praktek-praktek megalitikum, serta pemujaan roh-roh (animisme) serta benda-benda keramat (dinamisme). Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India akibat hubungan perniagaan.

Sejarah awal

     Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra sekitar 200 SM. Bukti fisik awal yang menyebutkan tanggal adalah dari abad ke-5 mengenai dua kerajaan bercorak Hinduisme: Kerajaan Tarumanagara menguasai Jawa Barat dan Kerajaan Kutai di pesisir Sungai MahakamKalimantan. Pada tahun 425 agama Buddha telah mencapai wilayah tersebut.
Di saat Eropa memasuki masa RenaisansNusantara telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun dengan dua kerajaan besar yaitu Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit diJawa, ditambah dengan puluhan kerajaan kecil yang sering kali menjadi vazal tetangganya yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan perdagangan (seperti diMaluku).

Kerajaan Hindu-Buddha

Prasasti Tugu peninggalan RajaPurnawarman dari Taruma
Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa TimurMajapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.

Kerajaan Islam

Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12, namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat sejak abad 7.[4]
Menurut sumber-sumber Cina menjelang akhir perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir pantai SumateraIslam pun memberikan pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini nampak pada Tahun 100 H (718 M) RajaSriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Kekhalifahan Bani Umayyah meminta dikirimkan da'i yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu berbunyi: “Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang isterinya juga cucu seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Allah. Saya telah mengirimkan kepada anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Dua tahun kemudian, yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu, masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama 'Sribuza Islam'. Sayang, pada tahun 730 M Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya Palembang yang masih menganut Budha.[5]
Islam terus mengokoh menjadi institusi politik yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah kesultanan Islam bernama Kesultanan Peureulak didirikan pada 1 Muharram 225 H atau 12 November 839 M. Contoh lain adalah Kerajaan Ternate. Islam masuk ke kerajaan di kepulauan Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim bernama Bayanullah.
Kesultanan Islam kemudian semikin menyebarkan ajaran-ajarannya ke penduduk dan melalui pembauran, menggantikan Hindu sebagai kepercayaan utama pada akhir abad ke-16 di Jawa dan Sumatera. Hanya Bali yang tetap mempertahankan mayoritas Hindu. Di kepulauan-kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawan Kristen dan Islam diketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan 17, dan saat ini ada mayoritas yang besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan tersebut.
Penyebaran Islam dilakukan melalui hubungan perdagangan di luar Nusantara; hal ini, karena para penyebar dakwah atau mubaligh merupakan utusan dari pemerintahan Islam yang datang dari luar Indonesia, maka untuk menghidupi diri dan keluarga mereka, para mubaligh ini bekerja melalui cara berdagang, para mubaligh inipun menyebarkan Islam kepada parapedagang dari penduduk asli, hingga para pedagang ini memeluk Islam dan meyebarkan pula ke penduduk lainnya, karena umumnya pedagang dan ahli kerajaan lah yang pertama mengadopsi agama baru tersebut. Kerajaan Islam penting termasuk diantaranya: Kerajaan Samudera PasaiKesultanan Banten yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Eropa, Kerajaan Mataram, dan Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore di Maluku.


Animasi Monster

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com